Senin, 27 Januari 2014

Mengapa Dinamakan Self Control


Selamat Sore
Maghrib ini gue pengen bagi-bagi alasan kenapa blog ini dinamakan Self Control ?


Jawabannya sebagai berikut :
1. Blog ini punya gue sendiri
2. Terinspirasi dari lagu ini
3. Gue punya hak untuk mengatur blog gue sendiri
4. Gue butuh tempat untuk berbagi.

Ok, jadilah faktor itulah yang membuat blog ini dinamakan "Self Control"

Sekian
Terima Kasih

Resep Nasi Goreng Spesial

Nasi goreng merupakan salah satu makanan favorit yang paling banyak digemari oleh masyarakat Indonesia, selain rasanya yang enak, cara membuatnya juga sangat mudah. Biasanya nasi goreng disajikan pada saat sarapan pagi ditemani dengan secangkir kopi atau teh. Kebanyakan orang lebih memilih menu sarapan pagi  nasi goreng dibandingkan dengan menu-menu lainnya, selain bahannya yang mudah didapat, cara membuatnya pun sangat praktis. Hanya dengan sepiring nasi putih, sahabat sudah dapat membuat nasi goreng spesial yang lezat dan nikmat.

Bagi yang ingin mencoba cara membuat nasi goreng spesial yang mudah dan lezat, silahkan baca artikel berikut ini yang akan memberikan berbagai resep nasi goreng spesial. Daripada penasaran, silahkan lihat selengkapnya berikut ini :

Resep Nasi Goreng Sederhana

Bahan :
- 500 gram nasi putih
- 1 Butir Telur
- 3 - 4 sendok makan kecap manis
- 6 sendok makan minyak untuk menumis
- 1 - 2 sendok makan saos tomat

Bumbu :
- 3 siung bawang putih
- 6 siung bawang merah
- 3 - 5 buah cabai merah atau sesuai selera
- 1/2 sendok teh terasi
- Garam secukupnya

Cara Membuat :
1. Haluskan semua bumbu nasi goreng terlebih dahulu, setelah itu masukkan minyak ke dalam wajan, kemudian masukkan 1 butir telur lalu orak-arik hingga matang. Angkat dan dinginkan.
2. Tumis bumbu yang telah dihaluskan hingga berbau harum.
3. Masukkan nasi putih, lalu aduk-aduk hingga rata.
4. Setelah rata, masukkan saos tomat, kecap manis dan telur, kemudian aduk hingga rata.
5. Angkat dan nasi goreng siap untuk dihidangkan.

Resep Nasi Goreng Spesial

Bahan :
- 2 piring nasi putih
- 2 siung bawang putih
- 3 siung bawang merah
- 2 buah cabai rawit potong serong
- Saos tomat secukupnya
- Daun bawang 1 batang
- 1 butir telur
- 2 sendok makan minyak goreng
- Merica secukupnya atau sesuai selera
- Garam
- Ayam, Udang, Bakso sesuai selera

Cara Membuat :
1. Tuang minyak goreng ke dalam wajan, panaskan dengan api sedang. Masukkan minyak wijen, bawang putih, bawang merah dan cabai yang telah dihaluskan hingga matang dan berbau harum.
2. Masukkan bahan campuran seperti ayam, udang, dan sebagainya, lalu aduk hingga rata dan matang.
3. Masukkan telur, lalu orak-arik hingga matang.
4. Masukkan nasi putih, aduk hingga rata dengan semua bahan diatas, lalu tambahkan dengan saos tomat, garam dan merica hingga merata.
5. Angkat dan nasi goreng siap untuk dihidangkan.
6. Untuk mempercantik nasi goreng tersebut bisa ditambahkan dengan tomat, acar, dan irisan cabai merah sesuai selera.

Sabtu, 25 Januari 2014

Contoh Karya Tulis Ilmiah tentang Banjir dan Pencegahannya

Kata Pengantar

Segala Puji syukur atas kehadirat Allah Swt atas nikmat dan hidayah-Nya terutama nikmat kesempatan dan kesehatan sehingga kita dapat menyelesaikan karya tulis yang berjudul “ Banjir dan Pencegahannya”
Secara garis besar, karya tulis yang penulis buat adalah bagaimana cara untuk mencegah banjir yang akhir-akhir ini melanda Ibukota DKI Jakarta dan sekitarnya. Dengan demikian, setelah membaca karya tulis ini, diharapkan kita danpembaca dapat mencegah dan menanggulangi bencana ini.
Tugas ini ditujukan untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada :
1.    Ibu Sri Rahayu selaku guru pembimbing mata pelajaran Bahasa Indonesia
2.    Orang tua penulis yang telah memberikan bimbingan dan arahan kepada penulis sehingga terwujudlah hasil karya tulis ini.
Penulis menyadari karya tulis ini masih banyak kekurangannya, baik dalam isi maupun sistematikanya. Hal ini disebabkan oleh keterbatasan pengetahuan dan wawasan . Oleh sebab itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran untuk menyempurnakan karya tulis ini.
Akhirnya, penulis mengharapkan semoga karya tulis ini dapat memberikan manfaat, khususnya bagi penulis dan umumnya bagi pembaca.

Jakarta, Januari 2014





ii


DAFTAR ISI
Judul Karya Tulis................................................................................ i
Kata Pengantar.................................................................................. ii
 Pendahuluan.....................................................................................................1
4.1 Latar Belakang...........................................................................................
4.2 Identifikasi Masalah.....................................................................................2
4.3 Rumusan Masalah......................................................................................
4.4 Tujaun.........................................................................................................
4.5 Metode........................................................................................................
V. Pembahasan................................................................................................ 3
5.1 Pengertian..................................................................................................
5.2 Sebab......................................................................................................... 4
5.3 Akibat.......................................................................................................... 5
5.4 Cara Pencegahan......................................................................................
VI. Penutup....................................................................................................... 6
6.1 Kesimpulan. ......................................................................................
6.2 Saran......................................................................................
VII. Daftar Pustaka...................................................................................... .....7




iii
BAB IV
Pendahuluan
4.1 Latar Belakang Masalah
Jakarta sebagai Ibukota Negara yang merupakan barometer ekonomi, setiap waktu harus ada peningkatan pembangunan. Akibat pembangunan tata ruang yang salah banyak masyarakat yang tidak lagi mempedulikan lingkungan disekitarnya. Sehingga banyak masyarakat yang membangun rumah di bantaran sungai dan banyak juga yang membuang sampah ke sungai. Tidak hanya itu saja penebangan hutan yang tidak terkontrol juga merupakan penyebab banjir di Jakarta. 
Banjir juga disebabkan oleh sifat Manusia. Manusia selalu ingin memenuhi kebutuhannya atau kebutuhan hidup yang tidak terbatas, usaha untuk memenuhi kebutuhan ini manusia sering mengaibaikan keseimbangan alam sehingga terjadi kerusakan lingkungan serta pencemaran lingkungan. Oleh karena itu sudah waktunya kita bersama-sama berupaya menjaga keseimbangan alam.
Banjir adalah peristiwa klasik di DKI Jakarta, mulai dari zaman belanda hingga pemerintahan gubernur fenomenal Ir.Joko Widodo. Dalam sejarah, banjir di Jakarta terjadi pada 1621, 1654, 1918, 1979, 1996, 2002, 2007, 2012, 2013, dan yang tterakhir pada Januari 2014, bahkan ada isu “Jakarta Tenggelam pada 2030.
Orang Jakarta adalah penyebab utama tenggelamnya Kota Jakarta. Secara pribadi penulis menolak tudingan selama ini bahwa masyarakat Bogor yang menenggelamkan Jakarta. Ada dua alasan penting yang dapat menjelaskannya: (1) Pembangunan rumah mewah yang cenderung tidak meloloskan air dan itu dilakukan orang berduit yang sebagian besar adalah orang Jakarta. (2) Peraturan perundangan dan penegakannya untuk mengamankan kawasan Bogor-Puncak-Cianjur dibuat dan dilanggar oleh sebagian besar orang yang berasal dari Jakarta. Sementara itu masyarakat di hulu, perambah hutan sekalipun, hanya menggunakan lahan itu untuk budidaya dan hanya sedikit saja yang digunakan untuk permukiman. Bahkan keberhasilan sosialisasi tentang peran hutan terhadap konservasi sumber daya air dan pencegahan banjir, mendorong masyarakat di beberapa kawasan hutan sudah menyadari sepenuhnya tentang perlunya mempertahankan hutan sebagai bagian dari sistem daerah aliran sungai (DAS).
1


2
4.2 Identifikasi Masalah
Banjir yang terjadi di Jakarta akibat dari aktivitas manusia sendiri yang membuang sampah ke sungai, menebang hutan yang tidak terkontrol dan penempatan tata ruang yang salah. Dampak dari bencana banjir ini juga disebabkan tidak ada pencegahan dari pemerintah untuk membantu mencegah bencana banjir yang menlanda ibukota Negara. Faktor penyebab banjir itu bukan karena alam dan letak geografis saja tetapi aktifitas manusia yang merusak lingkunagan juga merupakan salah satu penyebab timbulnya banjir yang di Jakarta.

4.3 Rumusan Masalah
Dari makalah yang penulis buat ini, penulis mengajukan beberapa pertanyaan, sebagai berikut :
Bagaimana untuk mencegah banjir di Jakarta ?
4.4  Tujuan
1. Untuk mengetahui apa penyebab banjir
2. Dampak apa saja yang timbul akibat banjir.
3. Solusi untuk mengatasi banjir.
4.5 Metode
Penulis menggunakan beberapa metode sebagai berikut :
*      Studi Lapangan
Studi lapangan merupakan metode yang dilakukan dengan mengadakan studi langsung ke lapangan untuk mengumpulkan data yaitu peninjauan langsung ke lokasi.
*      Mencari Referensi
Membaca artikel di majalah, koran dan internet
                                                                                                                            

BAB V.
Pembahasan
5.1 Pengertian Banjir
Banjir merupakan fenomena alam yang biasa terjadi di suatu kawasan yang banyak dialiri oleh aliran sungai. Secara sederhana banjir dapat didefinisikan sebagainya hadirnya air di suatu kawasan luas sehingga menutupi permukaan bumi kawasan tersebut.
Dalam cakupan pembicaraan yang luas, kita dapat melihat banjir sebagai suatu bagian dari siklus hidrologi, yaitu pada bagian air di permukaan Bumi yang bergerak ke laut. Dalam siklus hidrologi kita dapat melihat bahwa volume air yang mengalir di permukaan Bumi  dominan ditentukan oleh tingkat curah hujan, dan tingkat peresapan air ke dalam tanah.
5.2 Penyebab Banjir
Terdapat berbagai macam banjir di Jakarta yang disebabkan oleh beberapa hal, diantaranya:
Banjir air

Banjir yang satu ini adalah banjir yang sudah umum. Penyebab banjir ini adalah meluapnya air sungai, danau, atau selokan sehingga air akan meluber lalu menggenangi daratan. Umumnya banjir seperti ini disebabkan oleh hujan yang turun terus-menerus sehingga sungai atau danau tidak mampu lagi menampung air.
           
Banjir Sementara (Dadakan)
Jenis banjir yang satu ini hampir sama dengan banjir air. Namun banjir sementara ini disebakan oleh hujan yang sangat deras dengan debit air yang sangat banyak. Banjir akhirnya terjadi karena air-air hujan yang melimpah ini tidak bisa segera mengalir melalui saluran atau selokan di sekitar rumah warga. Jika banjir air dapat terjadi dalam waktu yang cukup lama, maka banjir sementara adalah banjir dadakan (langsung terjadi saat hujan tiba).
Banjir bandang
Tidak hanya banjir dengan materi air, tetapi banjir yang satu ini juga mengangkut material air berupa lumpur. Banjir seperti ini jelas lebih berbahaya daripada banjir air karena seseorang tidak akan mampu berenang ditengah-tengah banjir seperti ini untuk menyelamatkan diri. Banjir bandang mampu menghanyutkan apapun, karena itu daya rusaknya sangat tinggi.
Banjir rob (laut pasang)
Banjir rob adalah banjir yang disebabkan oleh pasangnya air laut. Banjir seperti ini kerap melanda di Jakarta bagian utara. Air laut yang pasang ini umumnya akan menahan air sungai yang sudah menumpuk, akhirnya mampu menjebol tanggul dan menggenangi daratan.
Penyebab terjadinya bencana banjir sendiri secara umum dapat dibedakan menjadi empat hal, yakni : Penebangan hutan secara liar, pendangkalan sungai, naiknya air laut ke daratan, pembuatan sungai dan tanggul yang tidak memenuhi syarat.
5
Sungai-sungai di Jakarta sudah tidak lagi berfungsi maksimal dalam menampung air. Selain karena pendangkalan dan rumah-rumah penduduk yang menyemut di sepanjang pinggirannya, juga karena sungai-sungai ini penuh dengan sampah. Berbagai jenis sampah dapat ditemukan di badan sungai. Di beberapa tempat, tumpukan sampah itu begitu banyak sehingga menjadi sebuah daratan yang dapat diinjak manusia.
5.3  Akibat Banjir
1.    Kematian
2.    Kerusakan Sarana dan Prasarana
3.    Kerugian material
4.    Penyakit menular
5.    Aktivitas masyarakat terhambat

5.4 Pencegahan Banjir
Cara pencegahan banjir adalah sebagai berikut :
a.    Melakukan penyuluhan terhadap warga bantaransungai agar tidak membuang sampah di sungai.
b.    Menerapkan denda maksimal bagi yang membuang sampah di sungai
c.    Membangun waduk dan pintu air
d.    Melakukan normalisasi fungsi sungai
e.    Menghimbau masyarakat untuk melakukan kerja bakti
f.     Merelokasi penduduk di bantaran kali
g.    Melakukan reboisasi dan penghijauan
h.    Membuat kanal ( terusan ) sungai
i.      Membuat sodetan sungai untuk dialirkan ke laut atau waduk.







Bab VI
Penutup

6.1 Kesimpulan
Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa
1.    Banjir merupakan fenomena alam yang terjadi di daerah yang dialiri sungai
2.    Banjir merupakan akibayt dari suatu siklus hidrologi
3.    Banjir di Jakarta dikelompokkan menjadi : Banjir air, banjir bandang, banjir sementara, dan banjir rob
4.    Penyebab terjadinya bencana banjir adalah Penebangan hutan secara liar, pendangkalan sungai, naiknya air laut ke daratan, pembuatan sungai dan tanggul yang tidak memenuhi syarat.
5.    Sungai-sungai di Jakarta sudah tidak lagi berfungsi maksimal dalam menampung air, karena banyak pembangunan fasilitas umum dan pembuangan sampah sembarangan
6.    Banjir banyak menyebabkn kerugian, seperti : Kematian, kerusakan sarana dan prasarana, kerugian material, banyaknya penyakit menular, dan kegiatan masyarakat terhambat.
7.    Harus segera dilakukan pembenahan dan normalisai pada sungai-sungai di Jakarta

6.2 Saran
Langkah yang tepat untuk mengatasi masalah banjir di DKI Jakarta adalah :
1.    Menerapkan denda yang sebesar-besranya untuk yang membuang sampah di sungai
2.    Merelokasi penduduk yang tinggal di bantaran sungai ke Rusunawa
3.    Membangun Waduk di darerah Bogor, supaya dapat mengatasi banjir
4.    Melakukan Reboisai dan penghijauan di daerah Puncak
5.    Melakukan Normalisasi sungai dan waduk di DKI Jakarta
6.    Melakukan Penyuluhan terhadap warga di daerah banjir.
7.    Normalisasi fungsi pintu air dan kanal di Jakarta

6


Daftar Pustaka

  • ·         www.google.co.id
  • ·         www.detik.com
  • ·         bebasbanjir2025.wordpress.com
  • ·         Ariati, Ni Ketut Seni, 2010. Pendidikan Lingkungan Kehidupan Jakarta. Jakarta. Dian Rakyat
  • ·         id.wikipedia.org
  • ·         www.vivanews.com
  • ·         tempo.co

Minggu, 19 Januari 2014

Grand Theft Auto

Grand Theft Auto (disingkat GTA) adalah aksi-petualangan permainan video yang dibuat oleh DMA Design (sekarang Rockstar Utara) dan diterbitkan oleh BMG Interaktif. Permainan ini memungkinkan pemain untuk mengambil peran seorang penjahat yang dapat berkeliaran dengan bebas di sekitar kota besar. Berbagai misi yang ditetapkan untuk penyelesaian, seperti perampokan bank, pembunuhan, dan kejahatan lainnya. Ini adalah yang pertama dalam seri Grand Theft Auto yang membentang sejauh sepuluh mandiri permainan, dan tiga paket ekspansi. Permainan ini awalnya ditujukan untuk diberi nama "Race N Chase". GTA digantikan oleh Grand Theft Auto 2. kedua permainan ini tersedia gratis untuk diunduh di situs web Rockstar Games pada tahun 2004.

Cara bermain

Grand Theft Auto terdiri dari serangkaian tingkatan, masing-masing ditetapkan dalam salah satu dari tiga kota utama. Pada tiap tingkat, pemain tujuan akhir adalah untuk mencapai target sejumlah titik, yang biasanya dicapai dengan melakukan tugas-tugas untuk kota sindikat kejahatan lokal. Setiap tingkat memiliki tugas unik. Berhasil menyelesaikan sebuah misi penghargaan pemain dengan poin dan membuka kesempatan untuk berusaha lebih keras misi untuk imbalan yang lebih tinggi, sementara penghargaan kegagalan beberapa poin dan mungkin permanen menutup peluang bagi lebih banyak tugas.

Kebebasan

Pemain bebas melakukan apa saja yang ia inginkan. Pemain bisa mendapatkan poin dengan membuat kematian dan kehancuran di tengah-tengah lalu lintas di kota, atau mencuri dan menjual mobil untuk mendapatkan keuntungan, meskipun untuk mencapai target besar jumlah uang untuk menyelesaikan level, pemain akan biasanya memilih untuk menyelesaikan misi yang akan mendapatkan mereka satu pengali untuk setiap keberhasilan dan kehilangan satu untuk setiap kegagalan. Pengali mengalikan jumlah nilai poin untuk apa pun. Beberapa tindak pidana memiliki pengali yang melekat misalnya, dengan menggunakan mobil polisi untuk menjalankan lebih dari orang-orang menggandakan jumlah poin yang diterima.
Bahkan selama misi masih ada kebebasan waktu sebagian besar pemain bebas untuk memilih rute untuk mengambil, tetapi tujuan biasanya tetap. Ini adalah tingkat kebebasan yang menetapkan Grand Theft Auto tindakan lain selain dari permainan komputer berbasis pada saat itu. 

Seri GTA

  • Grand Theft Auto
  • Grand Theft Auto 2
  • Grand Theft Auto III (3)
  • Grand Theft Auto Vice City
  • Grand Theft Auto San Andreas
  • Grand Theft Auto Advance
  • Grand Theft Auto Liberty City Stories
  • Grand Theft Auto Vice City Stories
  • Grand Theft Auto 4 
  • Grand Theft Auto Chinatown Wars
  • Grand Theft Auto V

Sekian

Globalisasi

Globalisasi adalah keterkaitan dan ketergantungan antar bangsa dan antar manusia di seluruh dunia melalui perdagangan, investasi, perjalanan, budaya populer, dan bentuk-bentuk interaksiyang lain sehingga batas-batas suatu negara menjadi semakin sempit.
Globalisasi adalah suatu proses di mana antar individu, antar kelompok, dan antar negara saling berinteraksi, bergantung, terkait, dan memengaruhi satu sama lain yang melintasi batas negara
Dalam banyak hal, globalisasi mempunyai banyak karakteristik yang sama dengan internasionalisasi sehingga kedua istilah ini sering dipertukarkan. Sebagian pihak sering menggunakan istilah globalisasi yang dikaitkan dengan berkurangnya peran negara atau batas-batas negara.

Pengertian 
Menurut asal katanya, kata "globalisasi" diambil dari kata global, yang maknanya ialah universal. Achmad Suparman menyatakan Globalisasi adalah suatu proses menjadikan sesuatu (benda atau perilaku) sebagai ciri dari setiap individu di dunia ini tanpa dibatasi oleh wilayah Globalisasi belum memiliki definisi yang mapan, kecuali sekedar definisi kerja (working definition), sehingga bergantung dari sisi mana orang melihatnya. Ada yang memandangnya sebagai suatu proses sosial, atau proses sejarah, atau proses alamiah yang akan membawa seluruh bangsa dan negaradi dunia makin terikat satu sama lain, mewujudkan satu tatanan kehidupan baru atau kesatuan ko-eksistensi dengan menyingkirkan batas-batas geografis, ekonomi dan budaya masyarakat.
Di sisi lain, ada yang melihat globalisasi sebagai sebuah proyek yang diusung oleh negara-negara adikuasa, sehingga bisa saja orang memiliki pandangan negatif atau curiga terhadapnya. Dari sudut pandang ini, globalisasi tidak lain adalah kapitalisme dalam bentuk yang paling mutakhir. Negara-negara yang kuat dan kaya praktis akan mengendalikan ekonomi dunia dan negara-negara kecil makin tidak berdaya karena tidak mampu bersaing. Sebab, globalisasi cenderung berpengaruh besar terhadap perekonomian dunia, bahkan berpengaruh terhadap bidang-bidang lain sepertibudaya dan agama. Theodore Levitte merupakan orang yang pertama kali menggunakan istilah Globalisasi pada tahun 1985.
Jan Aart Scholte melihat bahwa ada beberapa definisi yang dimaksud dengan globalisasi:
  • Internasionalisasi: Globalisasi diartikan sebagai meningkatnya hubungan internasional. Dalam hal ini masing-masing negara tetap mempertahankan identitasnya masing-masing, namun menjadi semakin tergantung satu sama lain.
  • Liberalisasi: Globalisasi juga diartikan dengan semakin diturunkankan batas antar negara, misalnya hambatan tarif ekspor impor, lalu lintas devisa, maupun migrasi.
  • Universalisasi: Globalisasi juga digambarkan sebagai semakin tersebarnya hal material maupun imaterial ke seluruh dunia. Pengalaman di satu lokalitas dapat menjadi pengalaman seluruh dunia.
  • Westernisasi: Westernisasi adalah salah satu bentuk dari universalisasi dengan semakin menyebarnya pikiran dan budaya dari barat sehingga mengglobal.
  • Hubungan transplanetari dan suprateritorialitas: Arti kelima ini berbeda dengan keempat definisi di atas. Pada empat definisi pertama, masing-masing negara masih mempertahankan status ontologinya. Pada pengertian yang kelima, dunia global memiliki status ontologi sendiri, bukan sekadar gabungan negara-negara.

Ciri-Ciri Globalisasi
  • Perubahan dalam Konstanta ruang dan waktu. Perkembangan barang-barang seperti telepon genggam, televisi satelit, dan internet menunjukkan bahwa komunikasi global terjadi demikian cepatnya, sementara melalui pergerakan massa semacam turisme memungkinkan kita merasakan banyak hal dari budaya yang berbeda.
  • Pasar dan produksi ekonomi di negara-negara yang berbeda menjadi saling bergantung sebagai akibat dari pertumbuhan perdagangan internasional, peningkatan pengaruh perusahaan multinasional, dan dominasi organisasi semacam World Trade Organization (WTO).
  • Peningkatan interaksi kultural melalui perkembangan media massa (terutama televisi, film, musik, dan transmisi berita dan olah raga internasional). saat ini, kita dapat mengonsumsi dan mengalami gagasan dan pengalaman baru mengenai hal-hal yang melintasi beraneka ragam budaya, misalnya dalam bidang fashion, literatur, dan makanan.
  • Meningkatnya masalah bersama, misalnya pada bidang lingkungan hidup, krisis multinasional, inflasi regional dan lain-lain.
Kennedy dan Cohen menyimpulkan bahwa transformasi ini telah membawa kita pada globalisme, sebuah kesadaran dan pemahaman baru bahwa duniaadalah satu. Giddens menegaskan bahwa kebanyakan dari kita sadar bahwa sebenarnya diri kita turut ambil bagian dalam sebuah dunia yang harus berubah tanpa terkendali yang ditandai dengan selera dan rasa ketertarikan akan hal sama, perubahan dan ketidakpastian, serta kenyataan yang mungkin terjadi. Sejalan dengan itu, Peter Drucker menyebutkan globalisasi sebagai zaman transformasi sosial.
Hilir mudiknya kapal-kapal pengangkut barang antar negara menunjukkan keterkaitan antar manusia di seluruh dunia.

Teori Globalisasi
Cochrane dan Pain menegaskan bahwa dalam kaitannya dengan globalisasi, terdapat tiga posisi teoritis yang dapat dilihat, yaitu:
  • Para globalis percaya bahwa globalisasi adalah sebuah kenyataan yang memiliki konsekuensi nyata terhadap bagaimana orang dan lembaga di seluruh dunia berjalan. Mereka percaya bahwa negara-negara dan kebudayaan lokal akan hilang diterpa kebudayaan dan ekonomi global yang homogen. meskipun demikian, para globalis tidak memiliki pendapat sama mengenai konsekuensi terhadap proses tersebut.
  • Para globalis positif dan optimistis menanggapi dengan baik perkembangan semacam itu dan menyatakan bahwa globalisasi akan menghasilkan masyarakat dunia yang toleran dan bertanggung jawab.
  • Para globalis pesimis berpendapat bahwa globalisasi adalah sebuah fenomena negatif karena hal tersebut sebenarnya adalah bentuk penjajahan barat (terutama Amerika Serikat) yang memaksa sejumlah bentuk budaya dan konsumsi yang homogen dan terlihat sebagai sesuatu yang benar dipermukaan. Beberapa dari mereka kemudian membentuk kelompok untuk menentang globalisasi (antiglobalisasi).
  • Para tradisionalis tidak percaya bahwa globalisasi tengah terjadi. Mereka berpendapat bahwa fenomena ini adalah sebuah mitos semata atau, jika memang ada, terlalu dibesar-besarkan. Mereka merujuk bahwa kapitalisme telah menjadi sebuah fenomena internasional selama ratusan tahun. Apa yang tengah kita alami saat ini hanyalah merupakan tahap lanjutan, atau evolusi, dari produksi dan perdagangan kapital.
  • Para transformasionalis berada di antara para globalis dan tradisionalis. Mereka setuju bahwa pengaruh globalisasi telah sangat dilebih-lebihkan oleh para globalis. Namun, mereka juga berpendapat bahwa sangat bodoh jika kita menyangkal keberadaan konsep ini. Posisi teoritis ini berpendapat bahwa globalisasi seharusnya dipahami sebagai "seperangkat hubungan yang saling berkaitan dengan murni melalui sebuah kekuatan, yang sebagian besar tidak terjadi secara langsung". Mereka menyatakan bahwa proses ini bisa dibalik, terutama ketika hal tersebut negatif atau, setidaknya, dapat dikendalikan.

Sejarah Globalisasi
Banyak sejarawan yang menyebut globalisasi sebagai fenomena di abad ke-20 ini yang dihubungkan dengan bangkitnya ekonomi internasional. Padahal interaksi dan globalisasi dalam hubungan antar bangsa di dunia telah ada sejak berabad-abad yang lalu. Bila ditelusuri, benih-benih globalisasi telah tumbuh ketika manusia mulai mengenal perdagangan antar negeri sekitar tahun 1000 dan 1500 M. Saat itu, para pedagang dari Tiongkok dan India mulai menelusuri negeri lain baik melalui jalan darat (seperti misalnya jalur sutera) maupun jalan laut untuk berdagang. Fenomena berkembangnya perusahaan McDonald di seluroh pelosok dunia menunjukkan telah terjadinya globalisasi.
Fase selanjutnya ditandai dengan dominasi perdagangan kaum muslim di Asia dan Afrika. Kaum muslim membentuk jaringan perdagangan yang antara lain meliputi Jepang, Tiongkok, Vietnam, Indonesia, Malaka, India, Persia, pantai Afrika Timur, Laut Tengah, Venesia, dan Genoa. Di samping membentuk jaringan dagang, kaum pedagang muslim juga menyebarkan nilai-nilai agamanya, nama-nama, abjad, arsitek, nilai sosial dan budaya Arab ke warga dunia.
Fase selanjutnya ditandai dengan eksplorasi dunia secara besar-besaran oleh bangsa Eropa. Spanyol, Portugis, Inggris, dan Belanda adalah pelopor-pelopor eksplorasi ini. Hal ini didukung pula dengan terjadinya revolusi industri yang meningkatkan keterkaitan antar bangsa dunia. berbagai teknologi mulai ditemukan dan menjadi dasar perkembangan teknologi saat ini, seperti komputer dan internet. Pada saat itu, berkembang pula kolonialisasi di dunia yang membawa pengaruh besar terhadap difusi kebudayaan di dunia.
Semakin berkembangnya industri dan kebutuhan akan bahan baku serta pasar juga memunculkan berbagai perusahaan multinasional di dunia. Di Indinesia misalnya, sejak politik pintu terbuka, perusahaan-perusahaan Eropa membuka berbagai cabangnya di Indonesia. Freeport dan Exxon dari Amerika Serikat, Unilever dari Belanda, British Petroleum dari Inggris adalah beberapa contohnya. Perusahaan multinasional seperti ini tetap menjadi ikon globalisasi hingga saat ini.
Fase selanjutnya terus berjalan dan mendapat momentumnya ketika perang dingin berakhir dan komunisme di dunia runtuh. Runtuhnya komunisme seakan memberi pembenaran bahwa kapitalisme adalah jalan terbaik dalam mewujudkan kesejahteraan dunia. Implikasinya, negara negara di dunia mulai menyediakan diri sebagai pasar yang bebas. Hal ini didukung pula dengan perkembangan teknologi komunikasi dan transportasi. Alhasil, sekat-sekat antar negara pun mulai kabur.

Reaksi Masyarakat

Gerakan pro-globalisasi
Pendukung globalisasi (sering juga disebut dengan pro-globalisasi) menganggap bahwa globalisasi dapat meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran ekonomi masyarakat dunia. Mereka berpijak pada teori keunggulan komparatif yang dicetuskan oleh David Ricardo. Teori ini menyatakan bahwa suatu negara dengan negara lain saling bergantung dan dapat saling menguntungkan satu sama lainnya, dan salah satu bentuknya adalah ketergantungan dalam bidang ekonomi. Kedua negara dapat melakukan transaksi pertukaran sesuai dengan keunggulan komparatif yang dimilikinya. Misalnya, Jepang memiliki keunggulan komparatif pada produk kamera digital (mampu mencetak lebih efesien dan bermutu tinggi) sementara Indonesia memiliki keunggulan komparatif pada produk kainnya. Dengan teori ini, Jepang dianjurkan untuk menghentikan produksi kainnya dan mengalihkan faktor-faktor produksinya untuk memaksimalkan produksi kamera digital, lalu menutupi kekurangan penawaran kain dengan membelinya dari Indonesia, begitu juga sebaliknya.
Salah satu penghambat utama terjadinya kerjasama diatas adalah adanya larangan-larangan dan kebijakan proteksi dari pemerintah suatu negara. Di satu sisi, kebijakan ini dapat melindungi produksi dalam negeri, namun di sisi lain, hal ini akan meningkatkan biaya produksi barang impor sehingga sulit menembus pasar negara yang dituju. Para pro-globalisme tidak setuju akan adanya proteksi dan larangan tersebut, mereka menginginkan dilakukannya kebijakan perdagangan bebas sehingga harga barang-barang dapat ditekan, akibatnya permintaan akan meningkat. Karena permintaan meningkat, kemakmuran akan meningkat dan begitu seterusnya.
Beberapa kelompok pro-globalisme juga mengkritik Bank Dunia dan IMF, mereka berpendapat bahwa kedua badan tersebut hanya mengontrol dan mengalirkan dana kepada suatu negara, bukan kepada suatu koperasi atau perusahaan. Sebagai hasilnya, banyak pinjaman yang mereka berikan jatuh ke tangan para diktator yang kemudian menyelewengkan dan tidak menggunakan dana tersebut sebagaimana mestinya, meninggalkan rakyatnya dalam lilitan hutang negara, dan sebagai akibatnya, tingkat kemakmuran akan menurun. Karena tingkat kemakmuran menurun, akibatnya masyarakat negara itu terpaksa mengurangi tingkat konsumsinya; termasuk konsumsi barang impor, sehingga laju globalisasi akan terhambat dan -- menurut mereka -- mengurangi tingkat kesejahteraan penduduk dunia.

Gerakan antiglobalisasi

Antiglobalisasi adalah suatu istilah yang umum digunakan untuk memaparkan sikap politis orang-orang dan kelompok yang menentang perjanjian dagang global dan lembaga-lembaga yang mengatur perdagangan antar negara seperti Organisasi Perdagangan Dunia (WTO).
"Antiglobalisasi" dianggap oleh sebagian orang sebagai gerakan sosial, sementara yang lainnya menganggapnya sebagai istilah umum yang mencakup sejumlah gerakan sosial yang berbeda-beda. Apapun juga maksudnya, para peserta dipersatukan dalam perlawanan terhadap ekonomi dan sistem perdagangan global saat ini, yang menurut mereka mengikis lingkungan hidup, hak-hak buruh, kedaulatan nasional, dunia ketiga, dan banyak lagi penyebab-penyebab lainnya.
Namun, orang-orang yang dicap "antiglobalisasi" sering menolak istilah itu, dan mereka lebih suka menyebut diri mereka sebagai Gerakan Keadilan Global, Gerakan dari Semua Gerakan atau sejumlah istilah lainnya.

Globalisasi Perekonomian
Globalisasi perekonomian merupakan suatu proses kegiatan ekonomi dan perdagangan, dimana negara-negara di seluruh dunia menjadi satu kekuatan pasar yang semakin terintegrasidengan tanpa rintangan batas teritorial negara. Globalisasi perekonomian mengharuskan penghapusan seluruh batasan dan hambatan terhadap arus modal, barang dan jasa.
Ketika globalisasi ekonomi terjadi, batas-batas suatu negara akan menjadi kabur dan keterkaitan antara ekonomi nasional dengan perekonomian internasional akan semakin erat. Globalisasi perekonomian di satu pihak akan membuka peluang pasar produk dari dalam negeri ke pasar internasional secara kompetitif, sebaliknya juga membuka peluang masuknya produk-produk global ke dalam pasar domestik.
Menurut Tanri Abeng, perwujudan nyata dari globalisasi ekonomi antara lain terjadi dalam bentuk-bentuk berikut:
  • Globalisasi produksi, di mana perusahaan berproduksi di berbagai negara, dengan sasaran agar biaya produksi menajdi lebih rendah. Hal ini dilakukan baik karena upah buruh yang rendah, tarif bea masuk yang murah, infrastruktur yang memadai ataupun karena iklim usaha dan politik yang kondusif. Dunia dalam hal ini menjadi lokasi manufaktur global.
  • Globalisasi pembiayaan. Perusahaan global mempunyai akses untuk memperoleh pinjaman atau melakukan investasi (baik dalam bentuk portofolio ataupun langsung) di semua negara di dunia. Sebagai contoh, PT Telkom dalam memperbanyak satuan sambungan telepon, atau PT Jasa Marga dalam memperluas jaringan jalan tol telah memanfaatkan sistem pembiayaan dengan pola BOT (build-operate-transfer) bersama mitrausaha dari manca negara.
  • Globalisasi tenaga kerja. Perusahaan global akan mampu memanfaatkan tenaga kerja dari seluruh dunia sesuai kelasnya, seperti penggunaan staf profesional diambil dari tenaga kerja yang telah memiliki pengalaman internasional atau buruh kasar yang biasa diperoleh dari negara berkembang. Dengan globalisasi maka human movement akan semakin mudah dan bebas.
  • Globalisasi jaringan informasi. Masyarakat suatu negara dengan mudah dan cepat mendapatkan informasi dari negara-negara di dunia karena kemajuan teknologi, antara lain melalui: TV,radio,media cetak dll. Dengan jaringan komunikasi yang semakin maju telah membantu meluasnya pasar ke berbagai belahan dunia untuk barang yang sama. Sebagai contoh : KFC, celana jeans levi's, atau hamburger melanda pasar dimana-mana. Akibatnya selera masyarakat dunia -baik yang berdomisili di kota ataupun di desa- menuju pada selera global.
  • Globalisasi Perdagangan. Hal ini terwujud dalam bentuk penurunan dan penyeragaman tarif serta penghapusan berbagai hambatan nontarif. Dengan demikian kegiatan perdagangan dan persaingan menjadi semakin cepat, ketat, dan adil.
Thompson mencatat bahwa kaum globalis mengklaim saat ini telah terjadi sebuah intensifikasi secara cepat dalam investasi dan perdagangan internasional. Misalnya, secara nyata perekonomian nasional telah menjadi bagian dari perekonomian global yang ditengarai dengan adanya kekuatan pasar dunia.
Kehadiran tenaga kerja asing meurpakan gejala terjadinya gobalisasi tenaga kerja

Dampak Positif Globalisasi Ekonomi

  • Produksi global dapat ditingkatkan
Pandangan ini sesuai dengan teori 'Keuntungan Komparatif' dari David Ricardo. Melalui spesialisasi dan perdagangan faktor-faktor produksi dunia dapat digunakan dengan lebih efesien, output dunia bertambah dan masyarakat akan memperoleh keuntungan dari spesialisasi dan perdagangan dalam bentuk pendapatan yang meningkat, yang selanjutnya dapat meningkatkan pembelanjaan dan tabungan.
  • Meningkatkan kemakmuran masyarakat dalam suatu negara
Perdagangan yang lebih bebas memungkinkan masyarakat dari berbagai negara mengimpor lebih banyak barang dari luar negeri. Hal ini menyebabkan konsumen mempunyai pilihan barang yang lebih banyak. Selain itu, konsumen juga dapat menikmati barang yang lebih baik dengan harga yang lebih rendah.
  • Meluaskan pasar untuk produk dalam negeri
Perdagangan luar negeri yang lebih bebas memungkinkan setiap negara memperoleh pasar yang jauh lebih luas dari pasar dalam negeri.
  • Dapat memperoleh lebih banyak modal dan teknologi yang lebih baik
Modal dapat diperoleh dari investasi asing dan terutama dinikmati oleh negara-negara berkembang karena masalah kekurangan modal dan tenaga ahli serta tenaga terdidik yang berpengalaman kebanyakan dihadapi oleh negara-negara berkembang.
  • Menyediakan dana tambahan untuk pembangunan ekonomi
Pembangunan sektor industri dan berbagai sektor lainnya bukan saja dikembangkan oleh perusahaan asing, tetapi terutamanya melalui investasi yang dilakukan oleh perusahaan swasta domestik. Perusahaan domestik ini seringkali memerlukan modal dari bank atau pasar saham. dana dari luar negeri terutama dari negara-negara maju yang memasuki pasar uang dan pasar modal di dalam negeri dapat membantu menyediakan modal yang dibutuhkan tersebut.

Dampak Negatif Globalisasi Ekonomi

  • Menghambat pertumbuhan sektor industri
Salah satu efek dari globalisasi adalah perkembangan sistem perdagangan luar negeri yang lebih bebas. Perkembangan ini menyebabkan negara-negara berkembang tidak dapat lagi menggunakan tarif yang tingi untuk memberikan proteksi kepada industri yang baru berkembang (infant industry). Dengan demikian, perdagangan luar negeri yang lebih bebas menimbulkan hambatan kepada negara berkembang untuk memajukan sektor industri domestik yang lebih cepat. Selain itu, ketergantungan kepada industri-industri yang dimiliki perusahaan multinasional semakin meningkat.
  • Memperburuk neraca pembayaran
Globalisasi cenderung menaikkan barang-barang impor. Sebaliknya, apabila suatu negara tidak mampu bersaing, maka ekspor tidak berkembang. Keadaan ini dapat memperburuk kondisineraca pembayaran. Efek buruk lain dari globaliassi terhadap neraca pembayaran adalah pembayaran neto pendapatan faktor produksi dari luar negeri cenderung mengalami defisit. Investasi asing yang bertambah banyak menyebabkan aliran pembayaran keuntungan (pendapatan) investasi ke luar negeri semakin meningkat. Tidak berkembangnya ekspor dapat berakibat buruk terhadap neraca pembayaran.
  • Sektor keuangan semakin tidak stabil
Salah satu efek penting dari globalisasi adalah pengaliran investasi (modal) portofolio yang semakin besar. Investasi ini terutama meliputi partisipasi dana luar negeri ke pasar saham. Ketika pasar saham sedang meningkat, dana ini akan mengalir masuk, neraca pembayaran bertambah bak dan nilai uang akan bertambah baik. Sebaliknya, ketika harga-harga saham di pasar saham menurun, dana dalam negeri akan mengalir ke luar negeri, neraca pembayaran cenderung menjadi bertambah buruk dan nilai mata uang domestik merosot. Ketidakstabilan di sektor keuangan ini dapat menimbulkan efek buruk kepada kestabilan kegiatan ekonomi secara keseluruhan.
  • Memperburuk prospek pertumbuhan ekonomi jangka panjang
Apabila hal-hal yang dinyatakan di atas berlaku dalam suatu negara, maka dlam jangka pendek pertumbuhan ekonominya menjadi tidak stabil. Dalam jangka panjang pertumbuhan yang seperti ini akan mengurangi lajunya pertumbuhan ekonomi. Pendapatan nasional dan kesempatan kerja akan semakin lambat pertumbuhannya dan masalah pengangguran tidak dapat diatasi atau malah semakin memburuk. Pada akhirnya, apabila globalisasi menimbulkan efek buruk kepada prospek pertumbuhan ekonomi jangka panjang suatu negara, distribusi pendapatan menjadi semakin tidak adil dan masalah sosial-ekonomi masyarakat semakin bertambah buruk.

Globalisasi Kebudayaan

Globalisasi memengaruhi hampir semua aspek yang ada di masyarakat, termasuk diantaranya aspek budaya. Kebudayaan dapat diartikan sebagai nilai-nilai(values) yang dianut oleh masyarakat ataupun persepsi yang dimiliki oleh warga masyarakat terhadap berbagai hal. Baik nilai-nilai maupun persepsi berkaitan dengan aspek-aspek kejiwaan/psikologis, yaitu apa yang terdapat dalam alam pikiran. Aspek-aspek kejiwaan ini menjadi penting artinya apabila disadari, bahwa tingkah laku seseorang sangat dipengaruhi oleh apa yang ada dalam alam pikiran orang yang bersangkutan. Sebagai salah satu hasil pemikiran dan penemuan seseorang adalah kesenian, yang merupakan subsistem dari kebudayaan.
Globalisasi sebagai sebuah gejala tersebarnya nilai-nilai dan budaya tertentu keseluruh dunia (sehingga menjadi budaya dunia atau world culture) telah terlihat semenjak lama. Cikal bakal dari persebaran budaya dunia ini dapat ditelusuri dari perjalanan para penjelajah Eropa Barat ke berbagai tempat di dunia ini ( Lucian W. Pye, 1966 ).
Namun, perkembangan globalisasi kebudayaan secara intensif terjadi pada awal ke-20 dengan berkembangnya teknologi komunikasi. Kontak melalui media menggantikan kontak fisik sebagai sarana utama komunikasi antar bangsa. Perubahan tersebut menjadikan komunikasi antar bangsa lebih mudah dilakukan, hal ini menyebabkan semakin cepatnya perkembangan globalisasi kebudayaan.

Ciri berkembangnya globalisasi kebudayaan

  • Berkembangnya pertukaran kebudayaan internasional.
  • Penyebaran prinsip multikebudayaan (multiculturalism), dan kemudahan akses suatu individu terhadap kebudayaan lain di luar kebudayaannya.
  • Berkembangnya turisme dan pariwisata.
  • Semakin banyaknya imigrasi dari suatu negara ke negara lain.
  • Berkembangnya mode yang berskala global, seperti pakaian, film dan lain lain.
  • Bertambah banyaknya event-event berskala global, seperti Piala Dunia FIFA.
  • Persaingan bebas dalam bidang ekonomi
  • Meningkakan interaksi budaya antar negara melalui perkembangan media massa

Dampak globalisasi

Dampak positif globalisasi antara lain:
  • Mudah memperoleh informasi dan ilmu pengetahuan
  • Mudah melakukan komunikasi
  • Cepat dalam bepergian (mobilitas tinggi)
  • Menumbuhkan sikap kosmopolitan dan toleran
  • Memacu untuk meningkatkan kualitas diri
  • Mudah memenuhi kebutuhan
  • Membuat sikap terbuka, berpikiran luas
Dampak negatif globalisasi antara lain:
  • Informasi yang tidak tersaring
  • Perilaku konsumtif
  • Ketergantungan dengan teknologi
  • Pemborosan pengeluaran dan meniru perilaku yang buruk
  • Mudah terpengaruh oleh hal yang tidak sesuai dengan kebiasaan atau kebudayaan suatu negara


Sekian...